Rabu, Desember 30, 2009

Satu tahun sudah...

Sudah satu tahun Hening Bening (HB) ada di jalur lalu lintas dunia maya
dan sudah satu tahun pula tulisan-tulisan dan hasil perenungan tertuang
Beberapa tulisan ditulis di bulan yang sama
dan ada bulan yang tidak menghasilkan tulisan apapun,
Hal ini disebabkan kesibukan dari jasad yang terseret arus waktu dunia
(mudah-mudah jiwa tidak ikut terseret)

Saat ini menjelang akhir tahun 2009,
Kita mulai mengoreksi diri kembali
Apakah kita semakin matang dan dewasa dalam menghadapi hidup?
Ataukah hanya ke sia-siaan belaka?

Babak kehidupan silih berganti
Episode demi episode kita lalui
Apapun peranan kita
Hanya satu tujuan yaitu berserah diri ke Allah Swt

Jakarta , 28 Desember 2009 jam 13.00 siang

Rabu, Desember 23, 2009

Mengeluh

Tanpa sadar kita sering mengeluh
Mengeluh akan segala sesuatu
padahal Allah lebih mengerti dari pada kita
tapi kita sudah memprotesnya
Mengeluh setiap saat , tanpa sadar menjadi kebiasaan dan 'habit' dalam diri
kita, dan tanpa sadar juga mungkin sudah mengalir dalam aliran darah kita..

Jadi ingat kejadian kecil di suatu siang
Bilang saja si Fulan namanya , yang hendak makan siang di saat jam istirahat
Baru saja si Fulan dan teman-temannya duduk di bangku meja makan,
si Fulan tiba-tiba menjerit sambil berdiri lompat,
sampai semua yang makan di ruangan tersebut ikutan kaget
si Fulan menjerit 'aduuuh' karena pahanya ke sisipan kayu bangku yang di
dudukinya sehingga terasa sangat perih
lalu dia berteriak ke yang punya tempat makan, minta peniti dan pinjam
toilet sambil menggerutu betapa perihnya
setelah dari toilet , sudah merasa lega, dia cerita ke rekan-rekannya
bagaimana perihnya kesisipan kayu walau hanya kecil dan masih dilapisi
celana panjangnya namun belum selesai dengan perihnya,
dia protes lagi karena makanannya belum siap juga
saat itu memang antre, karena di jam makan namun nasi dan tongsengnya si
Fulan belum siap.

akhirnya setelah menuggu ..makanan siap juga
tapi si fulan menggerutu lagi karena tongsengnya lebih banyak sayur kol
nya daripada kambingnya,
sambil bilang 'ini sih tongseng kol daripada tongseng kambing'
dan lebih menggerutu lagi saat si tongseng nya tanpa rasa
alias kurang garam dan dia protes keras ke si penjual
setelah garam diberikan , akhirnya si fulan mulai menyantap hidangannya ,
dan hujan mulai turun rintik-rintik , dan lagi-lagi si fulan mengeluh
kenapa hujan, bagaimana balik ke kantor nya, tidak bawa payung,
nanti basah dsbnya

Cerita tersebut cuma hal kecil
namun sudah menjadi habit dalam kehidupan si fulan untuk mengeluh setiap
hal yang terjadi detik per detiknya
mungkin termasuk kita yang tanpa sadar sering mengeluh untuk
perkara-perkara kecil , apalagi perkara besar dalam hidupnya
padahal manusia harus bersyukur dengan apa yang diperolehnya setiap detik
pula coba saja lihat ..banyakan nikmat Allah diberikan ke kita kan?...daripada
sebaliknya

Jakarta, 23 Desember 2009

Selasa, Desember 15, 2009

Insya Allah


Semuanya sesuai dengan rencana
Setelah sekian lama menanti
Akhirnya tiba
Restu dan doa kedua orangtua
Dan seluruh keluarga
Segala puji bagi Allah swt.