Jumat, Juli 31, 2009

Pilihan dan Kodrat

Kehidupan penuh pilihan kontradiktif
Kearifan memilih menjadi keniscayaan
Ketika pilihan telah diambil
Tak layak merangkap keputusan


Ibarat dua kaki sedang berjalan
Ketika yang kiri melangkah
Yang kanan pasti mengalah
Bukan memaksakan
Melangkah bersamaan

Itulah kodrat Ilahi
Yang wajib dipatuhi

@senja hari, 31 Juli 2009

Kamis, Juli 30, 2009

Dialogku

Jadikanlah hamba ini ahli bersyukur
Pada dasarnya apapun yang menghampiri hidup hamba ini adalah karuniaMu
Ajarilah hamba untuk memahami ini
Ajarilah hamba untuk pintar dalam hal ini
Tak patut mengeluh, tak patut menyesali, dan tak patut menggerutu
Malu rasanya untuk melakukan itu semua

Jadikanlah cahayaMu itu mengalir dalam relung kalbu jiwa hamba
Agar hamba ini dapat memahami semua nikmatMu
Agar hamba dapat memahami segala pemberianMu

Rasa sedih ini
Rasa sesak ini
Rasa terpontang pantingnya dalam hidup
Bahkan rasa bahagia sekalipun
Semuanya adalah pemberianMu

Ajari hamba bahwa ini bahwa semua adalah didikanMu dalam menggembleng hamba ini
Agar hamba semakin kuat dalam mengarungi kehidupan dan semakin mengenalMu

Hidup di dunia itu bagaikan praktek laboratorium hamba dalam menempuh
perjalanan yang lebih panjang
Tak patut hamba menggerutu
Rasa nangis-nangisnya hamba dalam hidup ini tetap dengan pengetahuan,pengetahuan akan hadirnya diriMu...
Rasa pedih dan jatuh bangunnya hamba tetap dengan pengetahuan, pengetahuan akan diriMu...

Ajarkan hamba mengenalMu
Begitu banyak nikmat yang Engkau berikan sampai hamba tak sanggup menghitungnya

Jadikanlah hamba ahli bertobat
Jadikan hamba ini hamba yang dapat berserah diri padaMu

Tolonglah hamba untuk selalu dalam genggamanMu
Untuk selalu di sisiMu
Diangkat derajat hamba untuk dapat menjadi kekasihMu
Tak ada daya dan upaya, hanya Engkau semata
Tak ada daya hamba ini hanya memohon pertolonganMu

Ridhoilah hamba untuk selalu dapat berdialog denganMu
Ridhoilah hamba untuk diberikan nur cahaya ilmuMu
Ridhoilah hamba setiap saat, setiap detik...
Seperti setiap saat dan setiap detik pula nikmat Mu selalu hadir dalam kehidupan hamba

Ijinkanlah hamba bisa berjalan ke arah shiratal mustaqim
Ibarat panjangnya sejadah di hamparan perjalanan hidup hamba yang harus hamba lalui, agar berujung kepadaMu
Ijinkanlah segalah aktivitas hamba adalah atas ridhoMu...

Betapa tak sempurnanya hamba ini
Betapa tak tahu dirinya hamba ini
Ampunilah hamba...

Semakin mengenalMu
Semakin kecil hamba ini
Semakin tak tahu dirinya hamba ini
Semakin menyadari tak ada daya dan punya keterbatasan
Tariklah hamba, tuntunlah hamba, bimbinglah hamba

@Jakarta, tahun 2003
Gambar: Mesjid A.Latief Pasaraya Jakarta

Border Line (2)

Ketika dini hari menggayut sunyi
Gambar itu makin tegas
Garis-garis telah membingkai jarak
Antara realita dan bayang-bayang

Yang satu di sana
Yang lain di sini
Itulah tempat berpijak
Yang harus dipilih dengan bijak...

@kendit, 30 Juli 2009

Minggu, Juli 26, 2009

Burung Mungil dan Bunga Putih

Burung mungil kini mulai tersenyum
Selintas sinar sosok menghampiri ranah
Terpendam sejuta makna penuh misteri
Kadang meyakinkan, kadang bertabur tanda tanya




Bunga putih itu tetap cantik menawan
Pot penumbuh batang mulai disiapkan
Akar pun diharap bertaut lahan
Seiring bergulirnya waktu yang makin rawan
Di batas lintas menembus harapan...

@senyap tengah hari, 26 Juli 2009

Ayunan angan rindu...

Setiap kuhela nafasku di sela rindumu,
bergetar jiwa ayunkan angan...

Setiap itu pula...
terpancar sinyal kekagumanku
pada Yang Maha Pencipta...


Kini ayunan angan rindu
Berarak ke suatu titik
Tak guna asa dilekatkan
Menanti izin kekuasaanNya...

@keheningan malam, 22/25 Juli 2009

Harmony

Di kala tarikan jasadiah menyeret kita dengan kuat
Sehingga nafas kita megap-megap seperti akan tenggelam
Dikarenakan arus yang deras menghantam kita
Itu pertanda buruk bagi sang jiwa


Betapa sedihnya bila ketidak seimbangan hidup terjadi
Sedih dan perih sangat terasa
Sedih karena waktu untukmu menjadi sedikit
Perih karena makanan jiwamu berkurang

Jiwamu seperti terpenjara dan terkukung
Mati terkulai kekurangan energi
Namun semua punya kehendak
Dan semoga ini semua kehendakNya
Agar jiwamu semakin kuat mengarungi arus
Atau segera mencari yang sesuai jiwa?
Agar semua kebutuhan jiwa terpenuhi

Apa arti kehidupan?
Saat kita mengenal jati diri
Kita akan tahu ke arah mana kita menuju
Rindu di jiwa tidak bisa di pungkiri
Itulah hakikat sejatinya manusia

@Sudirman Lt 18: 23 Juli 2009, 17:00 WIB

Border Line (1)

Batas antara kehidupan dan kematian sangatlah tipis
Setipis kertas putih
Walau sepertinya sangat jauh ribuan kilometer di depan
Namun nyatanya hanya dibatasi oleh sehelai tirai tipis
Bahkan kadang kita harus menunggu saat kematian hingga puluhan tahun
Namun tetap saja terasa sangat singkat waktunya

Kematian layaknya kita membeli sebuah tiket Jakarta Surabaya
Detik ini kita berada di Jakarta,
Sekian detik berikutnya kita sudah di Surabaya
Begitupula dengan kematian
Detik ini kita berada di alam dunia
Entah detik keberapa kita berada di alam sana

Bila jarak kematian begitu dekat dan pasti,
Sudahkah kita siap menghadapinya?
Puluhan tahun hidup di dunia , akan
Sekejap saja semuanya diputar kembali saat ajal tiba
Ternyata begitu banyak hal yang belum kita perbuat
Untuk bekal ke alam sana

Tarikan kematerian di dunia sangatlah kuat
Sekuat arus sungai yang mengalir deras
Bisa-bisa kita terhanyut dan terbawa arus sampai ke pusaran air
Dan akhirnya tenggelam tak berbekas

Berpeganglah kepada kesadaran diri terhadap Allah
Kesadaran yang kita bina selama di dunia
Sehingga menjadi mawujud di alam bawah sadar kita
Bahkan saat jiwa melayang dijemput tiba-tiba
Kesadaran diri tetap terjaga

@Sudirman Lt 18: 23 Juli 2009, 15:00 WIB

Rabu, Juli 22, 2009

Maha Karya

Ya Allah…
di saat hamba berdiri di pasir putihMu ini
hamba hanya bisa menyebut namaMu
begitu banyak pasir putih ini
terhampar dipesisir pantaiMu tak akan ada
habis-habisnya
indah...
bersih...
dan kemilau diterpa sinar mentariMu

Ya Robbi...
di saat deburan ombak menyentuh jari jemari kaki hamba
hamba hanya bisa bertasbih namaMu
begitu hangat...
dingin…
dan buih-buih air laut menerpa kaki hamba
menerpa tangan hamba
bahkan percikan ombakMu
sampai ke wajah hamba
Ya Robbi…
indah nian ciptaanMu


Ya Rahman...
di saat hamba melihat air lautMu

Ya Allah…
begitu besar lautMu
begitu tinggi ombakMu
begitu besar kekuatanMu
tidak ada daya hambaMu yang kecil ini
begitu indah dan kuatnya ombakmu ini
ombakMu yang selalu menghempas
batu-batu karang
ombak Mu yang megah dan kokoh...

Ya Rohim…
di saat hamba melihat cakrawala
dan cahaya matahariMu di tengah laut
hamba hanya menyebut namaMu

Ya Allah...
di saat hamba menyentuh air lautMu
yang asin dan hangat ini
hanya namaMu yang kusebut
di saat hamba merenung terus dan terus
hamba hanya bertasbih namaMu

Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...

Ya Allah...
begitu besar dan hebatnya ciptaanMu
begitu indah dan megahnya ciptaanMu
hamba takjub dengan hasil karyaMu
hamba terpana dengan maha karyaMu
tidak ada kata-kata yang pantas
dan cukup untuk menguraikan
kebesaran dan keindahanMu...

@Anyer, 1 Juni 2002

Kesendirian

Kupandangi lembah nun jauh di sana
Di balik bukit di sunyinya malam
Di balik keindahan alamMu ini
Kurasakan sunyi, hening dan dingin
Hanya diterangi cahaya bulan purnama

Kadang terdengar suara angin berdesir
Dan suara burung malam melepas
kesunyian malam...

Daun-daun bergerak lemah gemulai diterpa angin
Saat ku lihat tepat pukul dua belas malam
Tiba-tiba terdengar sayup-sayup
Suara menyebut namaMu Ya Allah
Menyebut kebesaranMu

Kadang-kadang terdengar jelas dari kejauhan
Dan kadang-kadang tertelan
menghilang oleh suara angin

Ya Allah aku merinding mendengarnya
Di tengah keluasan alamMu ini
Aku merasakan kebesaran Mu
Di tengah keluasan alamMu ini
Aku merasakan kesunyian yang mencekam

Kesendirian yang benar-benar sendiri
Seperti kesendirian yang akan kita
alami di alam lain

Ya Allah...
Aku bersimpuh padaMu
Tak kuasa aku menahan kepedihan hati ini
Aku memohon perlindungan Mu
Dari segala khilaf dan salahku


Gunung Geulis, Puncak
25 Mei 2002.