Minggu, Juni 06, 2010

Angin di Atap Villa des Rosses Share

By Wahyu Wibowo
Buat FA; Anies; Din; Fb; Julia; Frrh; HCB; Kurniawan; Adek Alwi.


pada akhir ciumanmu, buku fajar pun tertutup wewangian,
setelah lembar-lembar syair kita tulisi, tentang gelora angin
yang ingin secepatnya berjuntai di atap Villa des Rosses

kita pun bersitatap: atap Villa des Rosses tetap memejam mata,
menanti syair usai digubah, seperti ujung penantian Willem Elsschot
pada Villa des Rosses di Antwerpen, yang lantas menerbangkan
ribuan kunang-kunang pada gelayut tubuh kita

kita pun bergegas: menutup buku fajar dengan juntaian angin
di atap Villa des Rosses, merobek lembaran syair yang tak juga
rampung, menebarkannya di antero leherku yang, lirih katamu,
mirip kilau pedang Willem Elsschot, dan membiarkanmu merabai
lekukan bibir angin di atap Villa des Rosses

pada akhir ciumanmu, kita harus terus menulisi lembar-lembar syair,
sekalipun tinta tinggal setetes dan gumam yang tertahan


Pasarminggu, 17 Mei 2010