Senin, Januari 04, 2010

The Last Border Line


Di garis batas terakhir itu
Aku mulai melangkah
Tinggalkan semua bayangan masa lalu
Pernik-pernik kenangan hanyalah diorama
Yang sesekali patut ditengok lagi
Ketika kekinian terbalut rutinitas

Di garis batas terakhir itu
Aku mulai mengayuh dayung
Biduk pelaminan 'kan berlayar menuju pulau harapan
Bersama sang nakhoda pemandu arah kehidupan
Membangun sumpah setia menjadi kenyataan abadi

Di garis batas terakhir itu
Aku mulai merangkai
Keluarga sakinah, mawaddah, wa rokhmah
Terngiang sudah teriakan bocah-bocah
Lucu....
Manja...
Nakal...
Menggemaskan...
Wujud ucapan ijab kabul di depan penghulu,
kerabat, keluarga, teman, tetangga, dan para undangan

Di garis batas terakhir itu
Aku mulai kian memahami
Arti dan makna sakralitas pernikahan
Bukan sekadar legitimasi keintiman
AmanahNya yang harus kupertanggungjawabkan
Sampai ke dunia sana
Insya Allah...

@jakarta, di garis awal 2010.

Sabtu, Januari 02, 2010

Kalau saja aku bisa...

kalau saja aku bisa membencimu
buat apa aku mencintaimu...

kalau saja aku bisa menyakitimu
buat apa aku menyayangimu...

kalau saja aku bisa bersembunyi
buat aku selalu di sampingmu...

kalau saja aku bisa berjalan sendiri
buat apa aku menantimu...

kalau saja aku bisa membunuh sepi
buat apa aku merindukannmu...

kalau saja aku bisa menutup diri
buat apa aku sudi kau menenciumku...

jadi, biarkan semuanya begini
dan akhirnya berlalu...

@jakarta, 01 januari 2010