Minggu, Februari 08, 2009

Ragam Wajah

Di kala aku menumpang bus yang membawaku pergi pulang kerja ke kantor setiap hari, aku merasakan suatu kenikmatan batiniah yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Selama masa waktu bekerja bertahun-tahun sampai detik ini aku telah bertemu dengan beribu-ribu orang dengan beragam wajah.

Ada yang cantik, ganteng, biasa-biasa saja, dan bahkan tidak kurang yang termasuk kategori di bawah standar yang umum. Namun, bagiku semua itu bukan masalah. Allah telah menciptakan struktur wajah setiap individu manusia sesuai dengan kehendakNya.

Aku sangat kagum pada Sang Pencipta karena dari keseluruhan wajah itu tidak satupun yang sama. Bukan hanya wajah orang-orang yang aku temui di bus, tapi juga di area mana saja di muka bumi ini. Tidak satu pun ditemukan wajah yang sama. Walaupun ada yang menyebutnya kembar, pasti ada titik-titik perbedaan di wajah mereka.

Dengan ke-maha kuasa-Nya masing-masing wajah terstruktur dengan sangat sempurna dan proporsional sehingga semuanya nampak enak dipandang dan dilihat. Mengapa hidung diletakkan di muka, kemudian kedua mata diberi alis, telinga dengan bentuk yang sangat artistik ditempatkan di lokasi yang sangat tepat, begitu pula mulut dihiasi oleh dua iris bibir yang sangat menarik. Sungguh Allah menciptakan semua itu dengan kreativitas yang maha tinggi dengan rasa seni (artistik) yang juga maha dahsyat.

Kekagumanku tidak berhenti sampai di situ. Dengan struktur wajah tertentu seakan diisyaratkan suatu pertanda tentang karakter tertentu pula dari masing-masing individu. Karakter itu pun sangat beragam dan tidak pernah persis sama antara manusia yang satu dengan lainnya.

Kekagumanku tak pernah berhenti ketika aku renungkan di balik setiap wajah ditaruhNya otak sebagai organ tubuh yang berfungsi sebagai pengendali sistem akal, pikiran dan logika. Melalui otak inilah semua kehendak, keinginan, dan gerak diatur dan diarahkan. Selain otak, ada organ tubuh yang paling dominan dalam diri manusia, yatu hati dan jiwa.

Aku berandai-andai, sekiranya hasrat, kehendak, dan keinginan yang muncul dalam pikiran dan hati serta jiwa setiap orang yang aku temui itu bisa didengarkan secara jelas sudah barang tentu betapa ramainya suasana kehidupan manusia di dunia ini. Namun, Allah maha kuasa, ternyata semua itu tidak ditampilkan dalam bentuk verbal, tetapi tersimpan rapat di benak masing-masing. Mengapa demikian? Itulah pertanyan yang selalu mengusikku untuk dijawab...
Allahu akbar!

@jakarta, minggu siang – 8 Februari 2009
Sumber foto: http://www.tmreizen.nl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar