Rabu, Desember 17, 2008

Mengapa Alhamdulillah menjadi kalimat dzikir 33 yang kedua?

[cucu] : Abah, terusin dong, kalau yang bacaan alhamdulillah itu…gimana maksudnya…dan kenapa diletakkan di urutan kedua…hayoo! maaf sekali abah, cucu-mu gak bermaksud menguji… punten..!
[kakek] : Ah, gapapa cu! emang udah kewajiban kamu bertanya, dan kewajiban abah mencoba menjawab… karena itulah maka jadilah sebuah tanya jawab….hehe…
Begini, kalimat kedua yang Nabi ajarkan adalah melafalkan dzikir alhamdulillah sebanyak 33 kali juga.. biasa disebut dengan istilah kalimat tahmid… sudah abah jelaskan sebelumnya kan, makna alhamdulillah berkaitan dengan tuntunan kanjeng Nabi sebagai ucapan kita setiap selesai mengerjakan sebuah pekerjaan apapun…

Kalimat tahmid, seperti yang abah jelaskan sebelumnya adalah kalimat kebersyukuran…bertahmid adalah memuji dalam bentuk mensyukuri…. sebaik-baik pujian kepada ALlah adalah dengan memuji-Nya, tapi bukan sekedar pujian lisan belaka, Engkau Maha Hebat ya ALlah, Engkau Maha Indah ya ALlah… tapi pujian yang paling Allah sukai adalah dalam bentuk keberhasilan kita memanfaatkan apa pun karunia yang telah Dia berikan….

Maka si hamba akan berhasil dijuluki sebagai hamba yang bersyukur ketika dia berhasil memanfaatkan apa pun yang dia terima, apapun yang telah dihadirkan kepadanya, apapun keadaan yang dia alami… diberi keluasan rizki, maka dia mensyukurinya dengan memanfaatkan kelebihan rizki itu untuk kemaslahatan orang lain dan dirinya…, sebaliknya, ketika dia dalam kondisi tersempitkan rizkinya, maka dia pun berhasil memanfaatkan kesempitan itu dengan melakukan hal2 yang membuat ALlah suka cita… dia akan belajar bersabar, belajar menerima dan merasa cukup dengan yang sedikit itu….

Karena itulah, dia layak disebut sebagai hamba yang bersyukur…. dan ketika sebagian besar manusia hari ini lupa bersyukur, sulit bersyukur, memanfaatkan setiap kondisi yang sudah ALlah izinkan terjadi dalam bentuk apapun juga… Nabi mulia menuntun kita agar melafalkan kalimat alhamdulillah itu sebagai bentuk doa bagi yang belum mampu bersyukur….

Memohon, ya Allah, berikan hamba kemampuan mensyukuri apapun yang telah Engkau atur dalam hidup hamba ini…. dilafalkan 33 kali sebagai penguatan, pembangunan keyakinan atas pengharapan itu, diulangi dan diulangi dengan lafadz yang sama semoga semakin tertanam kuat dalam diri ini, perjuangan kita untuk bisa digolongkan menjadi hamba yang bersyukur….

Trus, kenapa diletakkan setelah lafadz subhanallah 33 kali? karena kemampuan bersyukur akan Allah hadirkan setelah kita diberi kemampuan bertasbih, mengikuti aliran sungan kehidupan yang sudah Allah atur sedemikian rupa, sedemikian unik dalam diri masing-masing hamba…. ridla tanpa protes dengan semua yang sudah ALlah hadirkan hari ini, apakah itu disebabkan oleh kesalahan manusia lain atau apapun juga, itu hanya perantara dari Tangan Dia Yang Maha Menggerakan kehidupan dengan secermat-cermatnya….

Tugas manusia adalah menerima terlebih dahulu setiap peristiwa apa pun yang sudah terjadi, mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kesalahan-kesalahan mereka, lalu kita syukuri dengan berbuat, berbuat, apa yang mampu kita perbuat, berjuang semampunya merubah apa yang mampu kita rubah…dst.dst… kita belum mampu merubah? mari kita serahkan kembali kepada-Nya sebagai bentuk tawakkal kita… tanpa harus menyesali ketidak mampuan kita melakukan hal yang belum mampu kita lakukan…

Ah, seperti itu cucuku, semoga dapat kita maknai bersama, semoga kita digolongkan menjadi hamba2-Nya yang mudah bersyukur… amin, amin,,
[cucu] : alhamdulillah, hatur nuhun pisan, abah….. bismillah, saya akan belajar bersyukur sekarang… dimulai dengan belajar melafalkan dzikir alhamdulillah 33 kali saya ini.. dengan lebih lembut, lebih penuh harapan, lebih penuh penghayatan…… amin, amin, amin…

Posted in Mengapa? at 9:09 am by kuswandani
Sumber foto: www.bluemountain.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar