Sabtu, Januari 17, 2009

Seporsi Kepiting Rebus

Seporsi kepiting rebus bumbu lada hitam
Kusantap di suatu resto bergaya gazebo
Wow, betapa lezat rasanya
Sekejap kuhabiskan porsi pertama
Sebentar kemudian porsi kedua kulalap pula
Alhamdulillah...

Tak sekali itu aku menikmati rizkiNya
Kepiting rebus bumbu lada hitam cuma sebagai misal
Tak terhitung segala macam masakan telah kurasakan
Di tempat yang berbeda namun tetap di bumi ciptaanNya

Medan, Parapat, Pekanbaru, Padang, Bukittinggi
Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Baturaja
Jakarta, Bogor, Bandung, Cilegon, Subang
Semarang, Yogyakarta, Solo, Demak, Kudus, Jepara
Surabaya, Malang, Jember, Pacitan, Ponorogo
Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan
Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda
Denpasar, Makassar, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari
Kuala Lumpur, Singapura, Manila, Tokyo, Amsterdam
Dan masih banyak kota yang lain...

Seporsi kepiting rebus bumbu lada hitam
Yang kusantap di suatu resto bergaya gazebo
Kabarnya kepiting itu didatangkan dari Padang
Betapa jauhnya jarak perjalanan yang harus ditempuh
Dibutuhkan waktu sekitar seminggu untuk sampai di Samarinda

Aku tak tahu kapan kepiting itu dilahirkan
Aku tak tahu di tambak yang mana kepiting itu mulai hidup
Aku tak tahu kapan kepiting itu ditangkap
Aku tak tahu siapa yang menangkapnya
Aku tak tahu siapa yang membawanya ke Samarinda
Aku tak tahu siapa yang memasaknya
Aku tak tahu siapa yang memilihkannya untukku
Aku tak tahu, aku tak tahu, aku tak tahu...

Ya, aku memang tak pernah tahu semua itu
Bahkan aku pun tak pernah tahu
Asal muasal segala macam rizki
Yang pernah aku nikmati

Satu hal yang sudah pasti dan kuyakini
Bila rizki memang untukku
Akan tetap dapat kunikmati
Kapan pun dan di mana pun aku berada
Karena rizki tak kan pernah tertukar
Subhanallah...

@Jakarta, sabtu siang, 17 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar