Jumat, April 24, 2009

Anak Titipan Tuhan

Sabtu di pagi hari itu
Seperti biasa aku sudah ada di tepian kolam renang
Berolah raga di pagi hari sungguh menyegarkan
Setelah sepekan tenggelam dalam kesibukan kerja

Tiba-tiba perhatianku tertuju pada gadis kecil
Dia kelihatan murung tidak mau berenang
Padahal hari-hari sebelumnya kulihat selalu ceria
Ibunya mulai marah karena si gadis tidak mau berenang
Tanpa mau tahu apa penyebabnya
Kulihat dia disakiti serta dimaki-maki
Kemudian diseret ke guyuran air dingin

Makian ibu, tangisan anak dan gemuruhnya guyuran air
Menambah suasana makin riuh dan runyam
Hatiku miris menyaksikan adengan yang tak layak itu
”Percuma mami bayar mahal untuk private renang, tapi kamu malas!”
Begitulah kata-kata yang aku dengar dengan jelas dari mulut si ibu


Guyuran air pada si anak terus berlangsung
Bahkan aku dengar pula anak itu dipukulinya
Kuperhatikan anak itu dengan penuh iba
Sorot matanya mengindikasikan kebencian pada si ibu
Sebagai bentuk protes atas perlakuan itu

Marah seorang ibu ke anak sepertinya hal yang lumrah
Begitu pun, menasihati anak adalah wajar
Namun, semuanya harus proporsional
Agar tindakan itu tidak kontra produktif

Kenakalan seorang anak kecil seharusnya diarahkan
Komunikasi dua arah harus dibangun dengan baik
Dialog dari hati ke hati sangat bermanfaat
Pembangunan mental si anak akan lebih konstruktif
Pemikiran si anak jadi lebih matang dan kreativitas terbangun
Si anak menjadi mengerti apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan

Berbeda bila si anak selalu dididik dengan cara-cara kekerasan
Pribadinya akan kerdil, tak percaya diri, dan tak ada inisiatif
Lebih celaka lagi si anak hanya tahu satu cara dalam menghadapi hidup
Yaitu kekerasan, kekerasan, dan hanya kekerasan....

Padahal anak adalah titipan Allah swt.
Anak adalah jiwa tersendiri , yang beda satu dengan lainnya
Orangtua diwajibkan memelihara, mendidik dan membimbingnya dengan baik
Agar jiwanya tumbuh dan berkembang sesuai kehendakNya
Bukan mencetak atau memformatnya sekehendak hati kita
Otoritas orangtua jangan disalahgunakan

Anak adalah cermin diri setiap orang tua
Baik buruknya sangat tergantung bagaimana mereka dibimbing dan dididik
Ajarilah mereka dengan budi pekerti yang baik, santun dan ramah
Agar perilakunya senantiasa santun pula dan hatinya tidak membatu
Mereka adalah para penerus umat manusia sekaligus penerus dunia

Sadarilah wahai para Ibu
Karena tidak semua wanita mengalami menjadi ibu
Menjadi ibu merupakan karunia yang tidak ternilai
Tidak ternilai nikmatnya
Tidak ternilai berkah dan amal salehnya
Tidak ternilai rasa syukurnya
Kalian dipilihNya di antara jutaan perempuan di jagad raya ini
DititipkanNya sang jiwa di rahim kalian
DibesarkanNya dalam rahim itu hingga 9 bulan 10 hari
Kemudian dilahirkanNya ke alam yang fana ini

Sadarilah wahai para Ibu
Anakmu itu hanya titipanNya
Sekaligus amanah yang harus dijalankan dengan baik
Karena semuanya di akhirat kelak
Harus dipertanggung jawabkan kepadaNya

@Sudirman Lantai 18.
3 days after Kartini's day on Lunch time,
24 April 2009.

Sumber foto:
http://bima.ipb.ac.id/~anita/babies.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar